Minggu, 31 Mei 2009

Benarkah Akan Diadakan UAN Ulang??

Wow, siswa keLas 3 SMA gempar. Pasalnya berita menghebohkan beredar di beberapa situs di internet dan juga menjadi cover story Jawa Pos hari ini, Minggu 31 Mei 2009.


Tapi sekedar info ae, ni bukan hasil jiplakan copy-paste mentah2 Lo yo..
tapi bener2 intisari sehabis baca dari sini , lalu dari sini juga, trus dari Kompas,
sudah,kyoe itu aja.

Oke, let's start from here
:

Diberitakan bahwa 19 sekolah yang tersebar di Jatim (Ngawi dan Madiun), Bengkulu, Jabar,NTB, Palembang dan GorontaLo, dijadwalkan akan mengikuti UAN ulang pada tanggal 8 Juni
mendatang.
"Weh2, ada apa ini??"
Sekitar 300 lebih siswa atau 100% dari seluruh siswa kelas 3 di sebuah sekolah negeri
favorit di Ngawi dinyatakan tidak lulus UAN. Kabar mencengangkan itu datang dari BSNP yang mengakibatkan para siswa dan wali murid gempar, bahkan Bupati Ngawi dan Kepala Diknas Pendidikan Ngawi turun tangan dan mengadakan pertemuan tertutup dengan sekolah bersama para wali.

Mengapa bisa fatal begitu?!
Rupanya terdapat dugaan bahwa seluruh siswa menggunakan
bocoran kunci jawaban yang apesnya malah salah semua, kemungkinan itu jelas kunci jawaban palsu yang beredar, sebab setelah dicocokkan dengan kunci jawaban asli salah semua, seperti yang dilansir oleh Prof. Mungin Eddy Wibowo, ketua BSNP selaku badan penyelenggara UAN.

Indikasi adanya bocoran kunci jawaban tersebut diungkapkan setelah hasil scan LJK menunjukkkan kesalahan secara serempak dan berpola sama. Dugaan itu semakin kuat karena pola jawaban yang sama tersebut tak hanya ditemukan pada satu mata pelajaran, namun juga mata pelajaran yang lain. Fenomena serupa juga terjadi di 18 sekolah yang lain, ada yang jurusan IPA atau IPS saja, ada pula yang dua-duanya. Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Tim Pemantau Independen (TPI).

Yap, pada akhirnya keputusan UAN ulang itu diambil oleh BSNP sebagai bentuk sanksi (??) yang diberikan kepada sekolah. Mekanisme pelaksanaannya juga telah ditetapkan dari
Jakarta, sedangkan kalangan setempat hanya menjalankan. Sebagaimana dikatakan oleh Abimanyu, kepala Diknas Pendidikan Ngawi, "Surat keputusan ujian nasional ulang berikut tata tertibnya telah diterbitkan oleh BSNP. Dinas pendidikan daerah tinggal melaksanakan."
Ia berharap, dengan kesempatan ujian ulang, jumlah siswa yang tidak lulus dapat ditekan.


Berbeda dengan kebijakan BSNP beserta TPI, anggota komisi X DPR Heri Akhmadi mengecam keras rencana diulangnya UAN di 19 SMA tersebut. Menurut Heri, Depdiknas harus mengusut tuntas kasus yang ditengarai disebabkan adanya kunci jawaban palsu yang ia anggap sebagai masalah serius dan masuk kategori kriminal.


Aku keseL..
mulai paragraf di bawah ini aku copy-paste ae, dari Jawapos:



Menurut Heri yang berasal dari fraksi PDIP tersebut, sejak awal DPR sudah mmpertanyakan integritas sistem pendidikan nasional melalui UAN. Setiap tahun kasus bocornya soal atau beredarnya kunci jawaban selalu terjadi. ''Kekhawatiran DPR terbukti. Unas membuat sekolah hanya berfungsi sebagai bimbingan belajar, bukan institusi pendidikan. ''Sekolah justru menjadi ajang pendidikan kecurangan,'' katanya.



Mengenai dilaksanakannya ujian ulang bagi 19 sekolah tersebut, Heri secara tegas menolak. Dasar hukum ujian ulang unas tidak ada. Sehingga kalau dilaksanakan, hal itu akan bermasalah. Apalagi, kemudian ada yang menggugat ke jalur hukum. ''Lagi pula aneh, mereka yang melakukan kecurangan malah tidak dihukum tetapi malah diberi ujian ulang. Ini menunjukkan indikasi konspirasi di lingkungan pendidikan,'' jelasnya.

Rencananya, besok (1/6) Komisi X DPR rapat dengan Mendiknas Bambang Sudibyo. ''Saya
tanyakan masalah ini ke Mendiknas Senin nanti,'' kata Heri.

Anggota Komisi X DPR FKB Hamid Wahid Zaini menambahkan, pelaksanaan ujian ulang jelas tidak fair bagi siswa sekolah lain yang juga tidak lulus. Siswa yang tidak curang tetapi tidak lulus tidak diberi kesempatan ujian ulang. Tetapi, siswa yang terlibat kecurangan dan tidak lulus malah diberi fasilitas ujian ulang. ''Ini ada apa? Sebenarnya siapa yang melakukan
kecurangan, pihak sekolah, dinas pendidikan, atau siapa?'' katanya.

Selain itu, lanjut Hamid, sejak awal disepakati tidak ada ujian ulang untuk unas. ''Kesepakatannya, kalau tidak lulus, siswa dipersilakan ikut ujian kejar paket C,'' tuturnya. ''Saya kira polisi juga harus turun tangan,'' tambahnya. (kit/tom)


Weh, pye iki sodara2?!
Sebenere benar juga sih argumentasi ne para anggota DPR itu, bayangkan betapa kasihannya mereka (baca:siswa) yang seumpama tidak lulus padahal dalam mengerjakan UAN jujur2 saja, tetapi malah tidak diberikan UAN ulang, bertolakbelakang dengan mereka yg nyata2 diindikasikan terlibat kecurangan tapi disuruh mengulang ujian, weh, kan yo mesakne.. kentara gak adil banget kan?! bakal jadi serba salah iki..


Anyway, meskipun memprihatinkan, tapi juga jadi penguat optimisme kita kalau kita bakal lulus semua. Mengapa begitu?!
Ya karena tadi sudah disebutkan kaLau terdapat 19 SMA di Indonesia yang seluruh siswanya tidak lulus. Kemungkinan besar itu sudah hasil final pengoreksian dari seluruh SMA se-Indonesia. Nah, berarti sekolah di luar yang telah disebutkan itu bagus-bagus hasiLnya, bahkan semoga malah kebalikannya, yaitu LULUS 100%!
itu artinya kan termasuk sekolah kita, hehheheu.. Amiin.. :)

Tidak ada komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP